Kuliah bagi sebagian orang merupakan kewajiban yang harus dilakukan untuk mendapatkan ilmu yang diinginkan dan bekerja di pekerjaan yang diinginkan. Di sanalah kita bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakat yang diinginkan, dengan harapan minat dan bakat yang dimiliki bisa membuahkan hasil yang memuaskan, yaitu mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keinginannya.
Dari sekian banyak jurusan yang ada di sebuah universitas, pasti kalian sering mendengar jurusan seni. Namun di Indonesia sendiri, jurusan seni selalu disepelekan banyak orang. Banyak orang yang mengatakan bahwa jurusan seni itu kerjaannya hanya menggambar saja, hanya asal tempel saja. Padahal jurusan seni, terutama Universitas jurusan DKV, sangat sulit untuk dipelajari.

Dalam artikel kali ini, mari kita akan membahas mengenai Universitas jurusan DKV bagaimana caranya kalian bisa masuk DKV tanpa harus membawa beban yang banyak. Mari kita simak informasinya:
Terlebih dahulu kita harus mengenal apa itu DKV. DKV adalah desain komunikasi visual, atau disingkat sebagai DKV, adalah sebuah jurusan perkuliahan yang merupakan percabangan dari ilmu seni yang mempelajari konsep komunikasi, menggunakan elemen-elemen visual yang di tunjukkan untuk menyampaikan sebuah pesan tertentu kepada penonton/audiens.
Pesan tersebut harus bisa disampaikan secara informatif, komunikatif dan tepat sasaran. DKV sendiri banyak diikutsertakan untuk pembuatan produk pemasaran, seperti iklan, brosur, pamflet, dan film-film yang kalian biasa tonton, baik yang menggunakan kamera maupun yang menggunakan animasi. Media yang digunakan untuk membuat semua itu bukan lagi hanya selembar kertas dan pensil, melainkan komputer dengan aspek tinggi serta tidak cepat panas.
Banyak yang kalian akan pelajari dalam Universitas jurusan DKV, mulai dari desain grafis, tipografi, fotografi, motion graphic, sampai cara untuk membuat sebuah animasi, baik animasi 2D maupun 3D. Bagi kalian yang berpikiran jurusan DKV hanya butuh basic skill menggambar saja, itu merupakan kesalahan pemikiran yang cukup fatal.
Karena sebagian pekerjaan DKV adalah untuk menggambar sesuatu, banyak yang mengira untuk masuk jurusan DKV hanya membutuhkan skill tertentu, contohnya menggambar. Padahal kalau dilihat lagi tugas-tugas perkuliahan DKV, banyak tugas DKV tidak hanya menggunakan ilmu menggambar saja, tapi bisa saja menggunakan berbagai komposisi, teori warna, dan skill dalam software-software yang disediakan, dan masih banyak lagi.